Selasa, 17 Juni 2014

Catatan Fiqh (5)

"Ini adalah catatan kelas Fiqh yang saya ikuti. Belajar hingga akhir hayat, itu yang dianjurkan. Jika hal ini menjadi suatu pembelajaran, dengan senang hati berbagi. Jika ada yang tidak berkenan, maka bukan berdebat, tetapi bersahabat. Silahkan memberi pendapat yang bijak. Terimakasih." 

HAID, NIFAS, DAN ISTIHADAH


I. Haid 


Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan sehatnya tanpa disebabkan oleh proses kelahiran.


  • Waktu : rata-rata wanita tidak keluar haid pada umur 9 tahun (pengamatan zaman dahulu). Jika keluar haid bukan pada umurnya dianggap bukan haid. 
  • Warna-warna darah haid: 
  1. Warna hitam 
  2. Warna merah
  3. Kuning keruh (seperti nanah)
  4. Warna keruh  
  5. Warna yang diakui lainnya: coklat, coklat tua. 
  • Fase suci
    (Hadist Aisyah ra) Jangan tergesa-gesa hingga menemukan cairah berwarna putih. Fase suci ditandai dengan mendapati kapas putih bersih dengan menempelkannya pada kelamin. Fase suci dapat ditunggu karena kebiasaan contoh 7 hari. 
  • Berapa lamanya haid?
    Tidak ada batasan pasti dalam hadist. Paling sedikit ditemukan 1 hari 1 malam, paling banyak 14 hari. Secara umum, terjadi 6-7 hari. 
  • Masa suci antara dua haid
    Masa suci antara dua haid tidak ada batasannya secara pasti. Menurut hasil pengamatan ulama, selangnya paling sedikit ditemukan 15 hari hingga 13 hari. 

II. NIFAS

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan disebabkan proses melahirkan walaupun keguguran. 
  • Tidak ada batasan lamanya nifas
    Pernah terjadi seketika berhenti setelah melahirkan. Rata-rata nifas: 40 hari; paling lama ditemukan 60 hari. 
  • Apa yang diharamkan untuk haid dan nifas
  1. Berpuasa; Jika berpuasa tidak dihitung sebagai pahala dan dianggap batal. "Ingat, sabar itu pahala."
  2. Tidak boleh berhubungan antara suami-istri (berhubungan antara 2 alat kelamin). Dalil terdapat di Al Baqarah: 222. Jika hal ini dilakukan akan mengalami sakit dan membawa penyakit.
    Fenomena oral sex: memang tidak ada dalil keharamannya tetapi menurut adabnya hal ini sepatutnya tidak dilakukan dan dikhawatirkan tertelannya air mani. 
  3. Keharamannya seperti keharaman saat junub, seperti sholat, membawa dan tilawah Al Qur'an, dan berdiam diri di masjid. 


III. ISTIHADAH

Istihadah adalah berlanjutnya keluar darah pada yang bukan masanya. 
Ada beberapa kondisi:
  1. Jika kita tahu kebiasaan haid, maka dihitunglah masa kebiasaannya sebagai paten masanya (muddah: dipatenkan). Maka, selain itu, dapat dikatakan istihadah. 
  2. Jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang fase haid, dapat karena lupa, karena fase tidak tetap, atau karena tidak bisa membedakan warna darah. Maka, dihitung selama 7 hari, selebihnya istihadah (Hamnah binti Jahz).
    Jika mengalami masa haid yang tidak teratur seperti 11 hari, 12 hari, 13 hari, atau 14 hari, maka diambil hari yang paling lama, yaitu 14 hari. 
Saat istihadah:
  • tidak diwajibkan mandi besar setiap mau shalat
  • diharuskan mencuci kemaluan sebelum wudhu
  • tidak berwudhu sebelum masuk waktu shalat
  • diperbolehkan berhubungan suami-istri
Istihadah bisa jadi adalah godaan syetan, maka perlu merukyah diri sendiri, antara lain dengan tilawah Qur'an.  


"Ini adalah catatan kelas Fiqh yang saya ikuti. Belajar hingga akhir hayat, itu yang dianjurkan. Jika hal ini menjadi suatu pembelajaran, dengan senang hati berbagi. Jika ada yang tidak berkenan, maka bukan berdebat, tetapi bersahabat. Silahkan memberi pendapat yang bijak. Terimakasih." 

Rabu, 11 Juni 2014

Catatan Fiqh (4)

MANDI
  
Mandi adalah yang membersihkan/ menghilangkan hadast besar. Menurut definisi syar’i, mandi adalah mengalirkan air suci ke seluruh tubuh (Al Baqarah: 222). 
Apa saja yang membuat seseorang wajib mandi besar?1.      Keluarnya mani dengan syahwat baik saat tidur maupun terbangun
Mani : keruh, kental, dan ada bau yang khas
Madzi : bening, tidak terlalu kental, dan tidak berbauWadi : keputihan Saat keadaan bangun tidur lalu ditemukan basah tanpa mengingat mimpi basah atau tidak bermimpi, maka diwajibkan mandi.Saat melihat mani pada pakaian tanpa tahu kapan keluarnya maka diwajibkan mandi dan mengulang sholat saat kapan terakhir bangun tidur.
 Keluarnya mani merupakan suatu kebutuhan bagi laki-laki, jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan mudhorot. Dari suatu sumber dikatakan bahwa saat laki-laki bujang mengeluarkan mani minimal 1X/ bulan. Maka dari itu, sebagai wanita yang dirahmati Allah SWT dan sebagai wanita yang bukan mahram bagi laki-laki lain, ada baiknya untuk tidak mengundang syahwat lelaki dan tidak menyiksa lelaki dengan suara, pakaian, dan tubuh yang tidak seharusnya diperlihatkan. 2.      Bertemunya alat khitan (dua alat kelamin). Dalil: Al Maidah: 6. Bertemunya: masuk/ tenggelam.
3.      Berhenti dari haid dan nifas (Al Baqarah: 222)
4.      Meninggal. Wajib dimandikan.
5.      Orang kafir yang masuk Islam. 
Apa yang diharamkan orang junub (orang yang mengeluarkan mani)?1.      Sholat
2.      Thawaf. Berarti selain thawaf, ibadah lain boleh.
3.      Memegang mushaf Al Qur’an dan membawanya. Jumhur Ulama dan Ulama Fiqh mengharamkan memegang mushaf kecuali berdasarkan Dawud dan Ibn Hazm (Mazhb Jahiriyah). Kembali ke dalam arti mushaf (berdasarkan Urf/ bahasa) berarti saat kita memegang kitab yang diketahui sebagai Al Qur’an, ya itu adalah Al Qur’an.
4.      Membaca Al Qur’an (tilawah)
Meniatkan bacaan Al Qur’an untuk ibadah seharusnya tidak dilakukan. Jika membaca Al Qur’an untuk belajar tahsin masih diperbolehkan karena suatu tuntutan untuk belajar.
5.      Itikaf (berdiam diri di masjid)
Masjid adalah bangunan inti untuk sholat dan biasa digunakan untuk Sholat Jumuah. 
Mandi Sunnah, yaitu mandi dengan niat sunnahContohnya untuk Sholat Jumat, Sholat Ied, memandikan jenazah, sebelum ihrom, sebelum memasuki Kota Mekkah, dan bagi yang ingin wukuf di Arofah.
Rukun mandi1.      Niat
2.      Membasahi seluruh tubuh 
Tata cara mandi
1.      Membasuh kedua tangan 3X
2.      Membasuh kemaluan
3.      Berwudhu sempurna
4.      Mengguyur air ke kepala 3X sambil menyela rambut
5.      Membasuh air ke seluruh tubuh
6.      Membasuh yang tersembunyi: telinga, ketiak, dan pusar 
Mandinya seorang wanita yang berambut panjang, tebal dan mengembang sehingga digulung, maka tidak perlu membuka gulungannya (kepangannya) asal airnya masuk sampai pada kulit kepala. 

Sabtu, 07 Juni 2014

Mandalawangi pada suatu masa yang luar biasa...

Nak, Bunda akan menceritakan kepadamu sebuah perjalanan masa muda Bunda bersama sahabat-sahabat Bunda, tertanggal 7-9 Juni 2014. Dengarkan ya, Nak karena kenangan ini sulit untuk diulang kembali bahkan mungkin tidak bisa terulang. 

Perjalanan kali ini adalah perjalanan di tengah kesibukan kami. Niat dari 9 orang yang telah mendaftarkan diri untuk hiking, hanya 5 orang yang berhasil berteman dengan waktu... 

Kekhawatiran memuncak saat pukul 08.00, Ade belum muncul di permukaan padahal pukul 07.10 mengabarkan bahwa dia sudah di Stasiun Bojong Gede. Lebih-lebih, saat teman mengabarkan bahwa ada sistem buka tutup jalan Puncak pukul 09.00. Entahlah, kali ini khawatir Ade kenapa-kenapa karena nggak ada kabar. Berhasil! Dia buat kami, saya, Desty, Dudu, dan Faridh harap-harap cemas. Daaaaaan... datang dengan santai. Dialah yang ditunggu-tunggu datang, Pendekar Oren. Kami segera berangkat menuju tempat yang indah... Yeaaah... 

Pukul 11.00 kami sampai di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) segera mengurus perizinan dan makan serta sholat Zuhur. Dengan kegiatan packing diomelin Pak Satpam yang nggak membolehkan kami packing di dalam kantor *ya iyalah... Pukul 14.00 langkah kami di HM 00 menuju Kandang Badak TNGGP. Bismillahirrahmanirrahim... 

Dwi (Dudu), Ade, Faridh, Mega, Desty di jembatan menuju Kandang Badak
Nah, inilah sahabat-sahabat Bunda : Om Dudu, Om Ade, Om Faridh, terus Bunda yang menunjukkan dua jari, dan yang paling kanan adalah Tante Desty. Lima orang ini, Nak sedang bergaya selfie di salah satu jembatan menuju Kandang Badak. Jembatan ini di atas rawa dan lumayan panjang. Kalau suatu saat kamu ke sini, gaya selfie ya...  Hahaha entahlah, nanti di zaman kamu masih ada selfie nggak, ya? Hmm itu loh foto diri dengan tangan sendiri. 


Sore hari, kami tiba di Pertigaan Panyangcangan, pertigaan antara Air Terjun Cibeureum, Kandang Badak, dan Jalur Masuk Cibodas. Tadi, kami masuk melalui jalur Cibodas, kalau lurus berarti ke Air Terjun Cibeureum, kalau ke kiri berarti ke Kandang Badak. Nah, pintar... Kalau Bunda mau ke Kandang Badak berarti kemana? Yap, ke kiri... Kami tidak menuju air terjunnya agar segera sampai di Kandang Badak. Tetapi tenang, Nak... Bunda pernah ke air terjunnya, loh untuk menuntut ilmu. Indah dan gagah... 

Nak, angka kilometer di atas itu bukan hanya menunjukkan seberapa jauh kaki kamu harus melangkah, tetapi ini menunjukkan berapa lama dan berapa banyak kenangan kamu bersama orang-orang di sekitar kamu saat itu. Kilometer itu, apakah bisa membuat kamu lebih mengenal mereka dan sebaliknya. Kilometer itu, apakah bisa menyimpan bermeter-meter kenangan untuk masa yang akan datang atau hanya menjadi memori jangka pendek. Kilometer itu, apakah bisa membuatmu bahagia atau hanya membuatmu berdecak lelah... Maksudnya, Bun? Maksudnya, suatu saat kamu akan tahu rasanya, ya kamu akan tahu... 


Dimana pun kita, kita harus saling menghormati dan menghargai. Ingat, kepada siapapun dan kapanpun karena kita tidak hidup sendiri. Om Faridh, Om Dudu, dan Om Ade telah mengucapkan salam kepada abang pendaki lain yang berpapasan. Nggak lupa senyum mengembang. Itu karena kita harus saling menghormati dan menghargai, Nak. Senyum itu perbuatan baik, loh, Nak. Dengan senyum, kita menebar semangat dan mengusir lelah. Smile, please... OK. Nak, kita tidak akan tahu kapan kita akan meminta pertolongan atau dimintai pertolongan, maka alangkah baiknya kita selalu mengasah kepekaan dan menanam kebaikan serta menebar pertolongan. 


Selepas Maghrib, kami baru sampai di Air Panas. Sedikit cemas melewati Air Panas di malam hari dengan kondisi gelap. Saat kami melangkah di atas batu yang licin, kecemasan semakin bertambah apalagi suara derasnya air panas yang menderu. Uh, seru! Bergantian saling bantu menbantu agar selamat melewati air panas yang benar-benar panas. Yap, kaki tak sengaja masuk di sela-sela batu dan tercelup ke air, itu rasanya... Nyesss serasa diseduh. 

Telah melewati Air Panas, rasanya lebih tenang. Lalu, kami melewati Kandang Batu yang telah ramai orang berkemah. Lalu, apa kabar dengan Kandang Badak? Bukan main ramainya tenda-tenda bertebaran. Mencari  ke bagian atas dan bawah, akhirnya kami dibantu oleh abang pendaki mendirikan tenda, dan di sekitar itu, tenda kami yang paling besar. Ih wow... 

Nak, perjalanan hingga di Kandang Badak mengantarkan kami pada malam yang ramai. Ya, Bunda nggak bisa tidur pada malam yang ramai. Pada malam itu, banyak orang-orang yang masih lalu-lalang terdengar suara sepatu-sepatunya dan banyak orang-orang yang bercengkrama bertema makanan dan pendakian. Yang justru pembicaraan mereka membuat Bunda khawatir makanan dan alat makan di luar tenda. Ya ampun, semuanya masih di luar tenda! 

Pukul 03.00 kami bangun untuk mendapatkan sunrise di Puncak Pangrango. Perjalanan luar dari dugaan. Kami masih dalam perjalanan di saat waktu menunjukkan pukul 05.00. Sempat terpikir... Sudaaaaahi rasa ini. Ya ampun, Pangrango membuatku terkantuk-kantuk menanjak tanahnya yang terjal dan belukar. Sahabat memang saling menguatkan dan yang paling penting memahami. Maka, aku tidak mau mengulangi kesalahan lagi. Kesalahan apa? Hmm nanti, deh Bunda cerita itu, bahas Pangrango dulu, ya...  

Hingga matahari telah terang benderang pada hari Minggu tanggal 8 Juni 2014, kami baru sampai di Puncak Pangrango yang se-la-yar dengan Gunung Gede... se-la-yar... Baiklah, kami lanjut ke Mandalawangi yang tidak jauh dari Puncak Pangrango. Keinginanku ke Mandalawangi dimulai saat diriku di Papandayan, mendengar puisi Gie yang sangat menyayat jiwa *lebay. Menyebutkan Lembah Mandalawangi. Ah, cantik kah ia??? 


Menuju Mandalawangi


Bunga di Mandalawangi

Eidelweis di Mandalawangi

Langit di Mandalawangi
Jawabannya: Cantik. Sangat cantik... Gie berkata, tiba pada suatu masa yang biasa. Sekarang, aku berkata, Mandalawangi pada suatu masa yang luar biasa... 
Di sini, aku mencoba menikmati semua panorama. Membuka mata yang telah tertutup semak belukar kebosanan dan menatap langit yang bebas untuk menghalau kecemasan kenyataan. Terimakasih, Tuhan... Hidup memang harus disyukuri. 

Hahaha, Nak. Bunda kasih tahu, ya. Salah satu cara mensyukuri puncak adalah... pernah tidur di sana. Sungguh, benar-benar nyenyak... Hahaha... Oh iya, satu hal yang harus kamu ingat, tanggal 8 Juni adalah ulang tahun Ayahnya Bunda. Kuucapkan di Mandalawangi untuk Ayah tercinta: Selamat Ulang Tahun, Ayah. Semoga Ayah selalu bahagia...  



Ade tertidur di Mandalawangi

Mega dengan Eidelweis

I love Ummi

I love Ayah

Mega


Salam ceria dari Mandalawangi

Semoga kamu ada, Nak. Salam ceria dari Mandawangi... 
Terimakasih, Tuhan...

Selasa, 03 Juni 2014

Catatan Fiqh (3)

WUDHU
 Wudhu adalah bersuci menggunakan air yang berkaitan dengan wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki untuk menghilangkan hadast kecil.Dalil : Aku tidak menerima sholat seseorang kecuali ia telah berwudhu/ menghilangkan hadast. 
Keutamaan wudhu adalah menghapus dosa-dosa anggota tubuh kita, menyegarkan secara fisik dan jiwa, serta memadamkan apinya marah dan setan. 
Rukun Wudhu 
1.      Niat : keinginan.
Rasulullah bersabda: Ada 3 orang di akhir kiamat nanti, salah satunya adalah seorang kiai yang masuk ke neraka karena sesungguhnya ia mencari ilmu tidak ikhlas mencarinya tetapi ingin dikenal dan dihargai sebagai orang yang berilmu.Jika niatmu menuntut ilmu hanya untuk kemasyhuran, maka kau sudah mengambil kursi di neraka.  2.      Membasuh wajah 1X dari batasan tumbuh rambut sampai kedua tulang rahang (sampai ujung anak telinga)
3.      Membasuh kedua tangan sampai kedua siku dan diutamakan melebihkannya
4.      Mengusap kepala (tempat tumbuhnya rambut/ kulit kepala)
Imam Malik: seluruh kepala dari depan hingga belakangImam Syafi’i: Rasul pernah melakukannya berbeda-beda sepertiga ubun-ubun atau seluruh kepala. Yang terpenting adalah ada bagian kulit kepala yang terbasuh air.5.      Membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Dalil: celakalah bagi tumit-tumit yang tidak terbasuh.
6.      Tertib: berurutan. 
Sunnah Wudhu 
1.      Membaca basmallah
2.      Menggosok gigi/ bersiwak. Hal ini dapat diganti dengan sesuatu yang dapat memebersihkan rongga mulut. “Seandainya aku tidak menyusahkan umatku, maka aku akan menyuruh seluruh umatku untuk bersiwak sebelum berwudhu.”
3.      Membasuh tangan 3X sebelum wudhu
4.      Berkumur-kumur 3X
5.      Memasukkan air ke hidung 3X lalu mengeluarkannya
6.      Membersihkan sela-sela jari
7.      Membersihkan jenggot
8.      Tiga kali dalam membasuh, boleh kurang dari 3X
9.      Memulai dengan bagian kanan
10.  Menggosok dengan tangan dan air
11.  Berkesinambungan. Tidak boleh disertai dengan kegiatan lain.
12.  Telinga
13.  Mengikutkan kepala bagian depan saat membasuh wajah
Mandi dengan kapasitas air 5 mud (3 liter); Wudhu 1 mud (0,688 liter). Tidak boleh berlebihan dalam berwudhu dan mandi walau di tengah lautan sekalipun.Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna kemudian membaca doa setelah wudhu maka ia akan terbuka pada 8 pintu syurga dan ia boleh masuk dari mana saja. Sesungguhnya, pintu syurga telah banyak disediakan oleh Allah SWT, tinggal kita yang menentukan hal yang terbaik. 
Apa yang membatalkan wudhu? 
1.      Setiap wudhu yang keluar dari dua jalan (kemaluan depan dan lubang belakang), yaitu BAK, BAB, keluar angin dari dubur, keluar mani, wadhi, dan madhi. Jika keluar ketiganya maka wajib berwudhu. Mani diwajibkan pula mandi besar. Wadhi dan madhi: Cucilah kemaluanmu dan berwudhulah sebagaimana kamu sholat.
2.      Tidur lelap yang menghilangkan kesadaran
3.      Hilangnya akal, pingsan, mabuk, dan terbius
4.      Menyentuh kemaluan depan tanpa penghalang, tidak hanya milik sendiri tetapi juga milik orang lain. 
Apa yang sebenarnya tidak membatalkan? 
1.      Menyentuh lawan jenis
Imam Syafii: batal walau tanpa syahwatImam Maliki: batal dengan syahwatImam Hanafi: tidak membatalkan sama sekali2.      Keluarnya darah dari jalan keluar yang biasa contohnya mimisan, luka, bekam
3.      Muntah
4.      Memakan daging unta
5.      Keraguan berhadast atau tidak sampai ia yakin berhadast hingga terbukti
6.      Terbahak-bahak
7.      Memandikan mayat kecuali memegang kelamin dan dubur 
Ketentuan membasuh kedua khuf 
Khuf: sepatu yang menutupi kaki dengan bahan yang tidak mudah rusak dengan perjalanan jauh, sesuatu yang menutupi wajib basuh sampai mata kaki, tanpa ada sesuatu yang berlubang. 
Syarat mengusap khuf 
1.      Sebelum menggunakan khuf, telah berwudhu sempurna
2.     Khuf menutupi bagian wajib basuh kaki (tidak berlubang), harus benda yang suci, bukan najis. Bagian yang diusap adalah bagian atas.
Berapa lamanya berlaku membasuh khuf?1.      Bagi yang mukim: berlaku 1 hari 1 malam sejak pertama kali memasukkan kaki ke dalam khuf
2.      Bagi yang musafir: berlaku 3 hari 3 malam
Berniat sebelumnya saat memasukkan kaki ke dalam khuf untuk tidak membuka sepatu selama masa rukshah 
Apa yang membatalkan membasuh khuf?1.      Habisnya waktu
2.      Junub: keluarnya mani dalam keadaan syahwat
3.      Melepaskan khuf


“Ibadah adalah hubungan langsung dengan Allah SWT. Hukum asalnya adalah haram. Jika terdapat dalil membatalkan haramnya, maka batal haramnya. Sedangkan muamalah adalah hubungan dengan manusia. Hukum asalnya adalah mubah (boleh) hingga ada dalil yang mengharamkan maka haram hukumnya. Contohnya, pemerintahan, perekonomian, dan sebagainya.”