Minggu, 22 Februari 2015

tobewow: Seminar Bullying dan Pornography

WOW Seminar Bullying&Pornography -

Seminar tobewow
Pembcr: Ibu Ida Nur'aini

Bullying and Pornography

Bullying sering dilakukan secara sadar tidak sadar oleh ortu, guru, dan teman. Sadar tidak sadar, bullying awal dilakukan oleh orangtua. Seperti: mengancam anak (Kamu kalau nggak mandi, nggak boleh keluar rumah!) Hal itu dapat menurunkan harga diri anak secara verbal. Dikhawatirkan nanti saat dewasa, anak melakukan aktualisasi diri. Ajarkan pada anak harga diri, bersikap tegas thd sesuatu yg salah. Co: jika dipukul, ajarkan pd anak untuk menyatakan tidak suka dan perbuatan tsb salah.

Pornografi adalah hal yg tidak langka lg di era digital saat ini. Anak2 dgn mudah mengakses situs2 porno. Hal ini diawali dari iseng, bercanda, ikut2an, dan diajak teman. Bahkan ada kasus pedagang mainan mengenalkan video porno kpd anak2 dgn imbalan 2000 per video.

Ciri2 anak terpapar pornografi:
- berlama2 di kamar mandi
- tidak konsentrasi
- mengunci diri di kamar
- takut memperlihatkan aktivitas gadgetnya
- sering memegang pantat dan membuka celana orglain
- mencium adik di bibir/ tidak wajar

Pencegahan dan penanganan paparan thd pornografi diawali dari keluarga. Jadikan keluarga sbg tempat berdiskusi. Saat anak tidak nyaman curhat kpd ortu maka dikhawatirkan berdiskusi dgn temannya dgn pemahaman yg kurang/salah shg anak berbuat salah.

1. Tingkatkan romantisme dlm keluarga. Spt: kebiasaan berbicara romantis kpd anak, dengan sentuhan/pelukan, dan family time yg efektif. "Apa kabar, sayang?/ Nak, pulangnya jgn lama2 ya, nanti Bunda kangen sm kamu/ ILU Nak, dsb". Sentuhan/pelukan perlu dibiasakan agar anak tdk merasa asing dan tdk kurang perhatian dr klg. Jika tidak, anak cenderung melakukan romantisme dgn org lain. Fyi: Sentuhan/pelukan pd usia remaja: di kening dan pelukan dgn merangkul samping (pd ibu kpd ank lk2 remaja). Famly time yg efektif: spt sediakan waktu khusus ayah dgn ank lk2nya dan ibu dgn ank pr serta waktu kumpul klg bersama.
2. Ajarkan anak membersihkan kelamin sejak dini (sebelum 4 thn). Usia 4 thn anak sdh memiliki rasa thd kelaminnya. Maka, anak lk2 diajarkan olh ayah. Anak pr olh ibu.
3. Pisah tmpt tidur diajarkan sjk usia 5, max usia 7 sudah pisah ranjang dgn ortu. Begitupun dgn saudaranya. Tegaskan waktu2 khusus anak tdk boleh masuk ke kamar ortu.
4. Ajarkan rasa malu pada anak. Spt: menutup daerah sensitifnya sjk dini.
5. Jika memilih pesantren: cek kamar mandi dan ranjang. Kamar mandi: pilih yg tertutup (tdk terbuka dan campurbaur). Ranjang terpisah dgn santri lain (tidak dlm satu ranjang dan satu selimut). Hal ini diperhatikan agar tidak tjd kasus LGBT Lesbian Gay Bisex Transgender.

Kapan anak diajarkan pend. Sex?
- saat anak mulai bertanya. Disesuaikan dgn usia agar anak mengerti. Co: diajarkan detil ttg pembuahan saat usia 13 serta diberi pemahaman agama. Pemahaman haids oleh ibu. Mimpi basah oleh ayah. Gunakan bahasa yg baik untuk dubur dan qubul, bukan istilah lain.
- saat ada kasus di lingk/ media. Co: Kasus JIS, kaum Nabi Luth.
- saat baligh

Pendidikan sex diawali dgn:
1. Membatasi waktu di kmr mandi: BAK 5 -10 mnt; Mandi max 30 menit.
2. Jiwa maskulin dan feminin. Spt pakaian yg cocok utk lk2 dan perempuan.
3. Diajarkan sjk dini cara membersihkan kelamin (4 thn). Ank lk2 oleh ayah. Ank pr oleh ibu.
4. Dengan shaf solat: dibedakan antara anak lk2 dan pr.
5. Pisah tmpt tidur (tdk seranjang) dgn ortu dan saudaranya.

Bagaimana jika anak sudah menonton pornografi?
- bersikap tenang
- jika anak ingin menonton lg. Ajak anak menonton bersama, peka thdp prilakunya: sering ke kmr mandi dan apa yg dirasakan, lalu beri pengertian/ pemahaman kenapa hal itu terjadi. Masukkan nilai2 norma dan agama. Hal ini butuh proses dan kesabaran hingga anak benar2 memutuskan untuk meninggalkannya.
- INGAT! Jangan ajak anak menonton jika belum pernah menonton! Hal2 di atas dilakukan jika anak pernah/kecanduan menonton.

Bagi Orangtua saat ini perlu...
1. Membiasakan komunikasi efektif dgn anak
2. Tidak gaptek
3. Peka thd prilaku anak
4. Memahamkan keberadaan Tuhan dlm hati setiap insan
5. Mengajarkan tanggungjawab dan rasa malu

Semoga kita dapat menjadi orangtua yang dapat mendidik anak2nya dengan pola asuh yang baik sehingga menjadi anak2 sholeh. Aamiin.

Minggu, 15 Februari 2015

Tidak ditargetkan. Tetapi diikhtiarkan

Tidak ditargetkan. Tetapi diikhtiarkan...

Mungkin kalimat itulah yg cocok bagi para pencari cinta seperti kita. Bertanya-tanya siapakah yang akan menemani sisa hidup ini. Seperti apakah dia dan dimanakah bertemunya?

Banyak yang merasa cemas dengan umur mudanya. Banyak yang merasa gelisah dengan umur tuanya.
Yang muda sering merasa acuh tak acuh.
Yang tua sering merasa laku tak laku.

Apakah itu maksud dari Half A Dien? Kalau kita merasa tak peduli dengan nikmat yang Allah karuniakan saat memenuhinya.

Apakah itu maksud Half A Dien? Jika kita merasa dikejar deadline umur dari tradisi agar segera memenuhinya.

Tidak ditargetkan, tapi diikhtiarkan...
Jika kamu yakin bisa menerima segala kelebihan bahkan kekurangan
Jika kamu telah mengantongi ridho wali atau orang tua
Jika kamu dan dia lancar dalam berakad
Maka, bisa jadi, itulah tanda yang diberikan Sang Pencipta Cinta saat memberikan cinta tepat pada hati yang rindu dengan cinta...

Baiklah, teman...
Selamat malam...
(15Feb15)

Rabu, 11 Februari 2015

Aku masih menyakitimu dalam kebisuan ini

Jika kita berdekatan di saat itulah aku menyakitimu. Dan itulah yang kuyakini saat ini.

Setelah kau bilang, "Cinta ini tak pantas kita miliki"

Setelah kau katakan, "Pergi sajalah. Hingga waktu yang menjawab."

Setelah kau sadari, "Ini salah. Ini salah. Dan ini akan tetap salah. Kita harus berhenti."

Setelah kau berusaha tegar, "Hai, apa kabar?"

Setelah kau lelah, "Jangan usik aku!"

Dan hingga saat ini, aku masih menyakitimu dalam kebisuan ini.