Bring
Our Knowledge To The Real Experience Itulah tema yang
diusung Kunjungan Industri Biologi 2013. Kunjungan industri ini diadakan pada
tanggal 7 Juni 2013 membawa segudang ilmu dan wawasan yang luas dari aplikasi
ilmu dan dunia perindustrian. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang
dilaksanakan oleh Civitas Biologi yang diinisiasi oleh Himabio khususnya Divisi
PSDM. Kunjungan industry ini ke PT Amerta Indah Otsuka dan PT Yakult Indonesia.
Kunjungan industri di PT Yakult Indonesia, Sukabumi |
Kunjungan industri yang
diikuti oleh 100 mahasiswa Biologi ini mendapat sambutan yang baik dari kedua
pihak industry. Pada pukul 09.00 WIB, bus kami sampai di PT Yakult Indonesia. Kami
segera masuk ke dalam sebuah ruang dan mendengarkan penjelasan tentang produk
Yakult serta pemutaran video produksi oleh salah satu pihak Propaganda Yakult.
Penjelasannya meliputi awal penemuan Yakult, manfaat Yakult, bagaimana Yakult
diproduksi hingga aman dikonsumsi, dan penanganan limbah pabrik Yakult.
Penemuan Yakult diawali dari penelitian seorang dokter, yaitu Dr. Minoru
Shirota yang berkonsentrasi pada mikroorganisme
menguntungkan untuk pencegahan penyakit. Ia mengembangkan bakteri asam
laktat yang mampu melawan bakteri berbahaya yang mengganggu sistem pencernaan.
Pada tahun 1930, Dr. Minoru Shirota menjadi orang pertama yang mengembangkan
mikroorganisme yang bermanfaat bagi pencernaan manusia yang kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Pada
tahun 1935, Dr. Minoru Shirota berhasil menciptakan minuman probiotik Yakult
yang mengandung bakteri berguna Lactobacillus
casei Shirota strain yang bermanfaat bagi pencernaan manusia. Minuman ini
kemudian dijual di Jepang dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu, Yakult
dikenal sebagai pelopor minuman probiotik. Dalam mendukung usaha penelitian
pada bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, pada tahun 1967 didirikan
pusat penelitian Mikrobiologi Yakult (Yakult Central Institute for
Microbiological Research) di Tokyo, Jepang. Yakult Central Institute telah
melakukan beragam penelitian untuk mengembangkan produk-produk dengan
menggunakan bakteri yang bermanfaat.
Selanjutnya, kami
diajak untuk melihat proses produksi di lantai 2. Di ruang tersebut, terlihat
tangki-tangki dan mesin-mesin otomatis yang memproduksi Yakult. Di dalam ruang
Quality Control, terlihat pegawai-pegawai laboratorium yang bekerja. Alat,
ruang, dan mesin dijaga kebersihannya dan dikontrol prosesnya untuk menjamin
kualitas produk. Setelah itu, kami kembali ke ruang lantai 1 untuk tanya-jawab
dan mendengar penjelasan kembali. Sebuah kebanggaan, saat itu, Yakult pun
dikunjungi oleh Manager Marketing dari Yakult Singapura sehingga tanya-jawab
pun semakin menarik. Pengetahuan kami di bidang mikrobiologi menjadi lebih
berwarna setelah mengetahui proses pembuatan Yakult.
Kunjungan industri di PT Amerta Indah Otsuka, Sukabumi |
PT Amerta Indah Otsuka adalah tujuan berikutnya dari kunjungan
industri ini. Setelah melaksanakan sholat Zuhur, kami bergegas ke pabrik
tersebut yang jaraknya pun tidak jauh dari PT Yakult Indonesia. Kami segera disambut
oleh pihak R&D dan dibagikan semacam koin untuk mengambil salah satu produk
pabrik ini, yaitu Pocari Sweat. Di
sebuah auditorium berlatarkan pemandangan Gunung Salak, kami mendengarkan
penjelasan tentang bagaimana Pocari Sweat ditemukan, bagaimana cara
produksinya, dan penanganan limbah. Pocari Sweat
merupakan minuman pelopor pengganti ion tubuh yang awalnya dikembangkan di
Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd atas prakarsa Direktur Akahiko Otsuka. Pembuatan
formula Pocari Sweat diawali dengan serangkaian penelitian terhadap konsep,
komposisi, dan rasa oleh Harima dan Akahika Takaichi yang merupakan tenaga ahli
di Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd. ‘Pocari’ berarti menyegarkan, ‘sweat’ berarti
keringat. Konsep minuman ini adalah minuman kesehatan yang menyegarkan dapat
dikonsumsi untuk menggantikan ion tubuh yang keluar melalui keringat. Pada
tahun 1980, Pocari Sweat diperjualkan secara bebas dengan tujuan menjelaskan
konsep produk kepada masyarakat di Jepang dan menciptakan pasar baru dalam
dunia perindustrian. Pocari Sweat dipasarkan di
Indonesia pada tahun 1989.
Pembuatan minuman tersebut
dilakukan secara otomatis dengan mesin. Dan terdapat dua teknologi dalam
filling cairan ke dalam kemasan, yaitu dengan cara aseptic atau cold filling dan
o-hot. Kedua teknologi itu pun berbeda dalam penggunaan biji resin dalam
pembuatan botol kemasan. Setelah itu, kami masuk ke dalam galeri produk PT
Amerta Indah Otsuka yang dipasarkan di Indonesia dan luar negeri.
Sore, sekitar pukul
15.30 WIB, kami segera menuju bus dan meninggalkan Sukabumi. Sungguh pengalaman
yang sangat mengesankan untuk menjadi pembelajaran yang berharga. Bukan hanya
pengaplikasian ilmu yang didapat di kampus tetapi pengalaman orang-orang sukses
yang kami saksikan dalam pemutaran video pun kami dapatkan. Semoga kunjungan
industry ini membuka wawasan dan stimulus untuk meningkatkan potensi diri.