Rabu, 26 Juni 2013

KUDIS (Kunjungan Industri) BIOLOGI Tahun 2013

Bring Our Knowledge To The Real Experience Itulah tema yang diusung Kunjungan Industri Biologi 2013. Kunjungan industri ini diadakan pada tanggal 7 Juni 2013 membawa segudang ilmu dan wawasan yang luas dari aplikasi ilmu dan dunia perindustrian. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh Civitas Biologi yang diinisiasi oleh Himabio khususnya Divisi PSDM. Kunjungan industry ini ke PT Amerta Indah Otsuka dan PT Yakult Indonesia.
Kunjungan industri di PT Yakult Indonesia, Sukabumi
Kunjungan industri yang diikuti oleh 100 mahasiswa Biologi ini mendapat sambutan yang baik dari kedua pihak industry. Pada pukul 09.00 WIB, bus kami sampai di PT Yakult Indonesia. Kami segera masuk ke dalam sebuah ruang dan mendengarkan penjelasan tentang produk Yakult serta pemutaran video produksi oleh salah satu pihak Propaganda Yakult. Penjelasannya meliputi awal penemuan Yakult, manfaat Yakult, bagaimana Yakult diproduksi hingga aman dikonsumsi, dan penanganan limbah pabrik Yakult. Penemuan Yakult diawali dari penelitian seorang dokter, yaitu Dr. Minoru Shirota yang berkonsentrasi pada mikroorganisme  menguntungkan untuk pencegahan penyakit. Ia mengembangkan bakteri asam laktat yang mampu melawan bakteri berbahaya yang mengganggu sistem pencernaan. Pada tahun 1930, Dr. Minoru Shirota menjadi orang pertama yang mengembangkan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pencernaan manusia yang kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Pada tahun 1935, Dr. Minoru Shirota berhasil menciptakan minuman probiotik Yakult yang mengandung bakteri berguna Lactobacillus casei Shirota strain yang bermanfaat bagi pencernaan manusia. Minuman ini kemudian dijual di Jepang dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu, Yakult dikenal sebagai pelopor minuman probiotik. Dalam mendukung usaha penelitian pada bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, pada tahun 1967 didirikan pusat penelitian Mikrobiologi Yakult (Yakult Central Institute for Microbiological Research) di Tokyo, Jepang. Yakult Central Institute telah melakukan beragam penelitian untuk mengembangkan produk-produk dengan menggunakan bakteri yang bermanfaat.
Selanjutnya, kami diajak untuk melihat proses produksi di lantai 2. Di ruang tersebut, terlihat tangki-tangki dan mesin-mesin otomatis yang memproduksi Yakult. Di dalam ruang Quality Control, terlihat pegawai-pegawai laboratorium yang bekerja. Alat, ruang, dan mesin dijaga kebersihannya dan dikontrol prosesnya untuk menjamin kualitas produk. Setelah itu, kami kembali ke ruang lantai 1 untuk tanya-jawab dan mendengar penjelasan kembali. Sebuah kebanggaan, saat itu, Yakult pun dikunjungi oleh Manager Marketing dari Yakult Singapura sehingga tanya-jawab pun semakin menarik. Pengetahuan kami di bidang mikrobiologi menjadi lebih berwarna setelah mengetahui proses pembuatan Yakult.
Kunjungan industri di PT Amerta Indah Otsuka, Sukabumi
PT Amerta Indah Otsuka adalah tujuan berikutnya dari kunjungan industri ini. Setelah melaksanakan sholat Zuhur, kami bergegas ke pabrik tersebut yang jaraknya pun tidak jauh dari PT Yakult Indonesia. Kami segera disambut oleh pihak R&D dan dibagikan semacam koin untuk mengambil salah satu produk pabrik ini, yaitu Pocari Sweat.  Di sebuah auditorium berlatarkan pemandangan Gunung Salak, kami mendengarkan penjelasan tentang bagaimana Pocari Sweat ditemukan, bagaimana cara produksinya, dan penanganan limbah. Pocari Sweat merupakan minuman pelopor pengganti ion tubuh yang awalnya dikembangkan di Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd atas prakarsa Direktur Akahiko Otsuka. Pembuatan formula Pocari Sweat diawali dengan serangkaian penelitian terhadap konsep, komposisi, dan rasa oleh Harima dan Akahika Takaichi yang merupakan tenaga ahli di Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd. ‘Pocari’ berarti menyegarkan, ‘sweat’ berarti keringat. Konsep minuman ini adalah minuman kesehatan yang menyegarkan dapat dikonsumsi untuk menggantikan ion tubuh yang keluar melalui keringat. Pada tahun 1980, Pocari Sweat diperjualkan secara bebas dengan tujuan menjelaskan konsep produk kepada masyarakat di Jepang dan menciptakan pasar baru dalam dunia perindustrian. Pocari Sweat dipasarkan di Indonesia pada tahun 1989.
Pembuatan minuman tersebut dilakukan secara otomatis dengan mesin. Dan terdapat dua teknologi dalam filling cairan ke dalam kemasan, yaitu dengan cara aseptic atau cold filling dan o-hot. Kedua teknologi itu pun berbeda dalam penggunaan biji resin dalam pembuatan botol kemasan. Setelah itu, kami masuk ke dalam galeri produk PT Amerta Indah Otsuka yang dipasarkan di Indonesia dan luar negeri.

Sore, sekitar pukul 15.30 WIB, kami segera menuju bus dan meninggalkan Sukabumi. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan untuk menjadi pembelajaran yang berharga. Bukan hanya pengaplikasian ilmu yang didapat di kampus tetapi pengalaman orang-orang sukses yang kami saksikan dalam pemutaran video pun kami dapatkan. Semoga kunjungan industry ini membuka wawasan dan stimulus untuk meningkatkan potensi diri.