Rabu, 05 Februari 2014

SEMERU ON MY MIND : RANU PANI DAN RANU KUMBOLO

Berdasarkan Wikipedia bahasa Indonesia, RANU PANI adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, di kaki Gunung Semeru. Luasnya 4 hektar. Ranu Pani adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ranu Pani adalah salah satu titik berangkat untuk mendaki Gunung Semeru.
RANU KUMBOLO adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letaknya di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Luasnya 15 hektar. Ranu Kumbolo adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Di Ranu Kumbolo terdapat tempat perkemahan. Tempat ini adalah salah satu titik berangkat untuk mendaki Gunung Semeru.

Itu kata Si Wiki, lalu inilah RANU PANI DAN RANU KUMBOLO kata Mega. Hehehe... Check this out!

Perjalanan Jejak 22 ‘n friends untuk mendaki Gunung Semeru diawali dengan menginjakan kaki di Ranu Pani, eh salah, deh. Ralat: Perjalanan Jejak 22 ‘n friends untuk mendaki Gunung Semeru diawali dengan menginjakan kaki di area pinggir Ranu Pani. Dan inilah potret Ranu Pani dari pinggir Ranu Pani sekitar pukul 14.00 WB. 


Ranu Pani (dok. Mega) 

Selanjutnya, masih di pinggir Ranu Pani, kami harus melakukan kewajiban sebelum mendaki, yaitu registrasi. Dapat urutan keseratusan, nggak bikin kami mati gaya karena kami emang banyak gaya. Hahaha…  


Lagi menunggu, pasang gaya dulu! (dok. Mega) 
Setelah makan bakso, tetap gaya! (dok. Mega) 
Setelah sholat, masih gaya! (dok. Mega) 
Jejak 22!!! Gaya teruuus... (dok. Mega)
Maka dari itu, gue namakan RANU PANI menjadi RANU FUNNY… Ya, pokoknya bisalah have fun di sini walau lo harus nunggu buat registrasi. Hahaha… *joget-joget India. 
Setelah menunggu hingga Ashar, kami memulai perjalanan mendaki Gunung Semeru. Doa di Ranu Pani ini mengawali kaki kami melangkah ke aspal, tanah, rumput, pasir, genangan air, batu, serasah Gunung Semeru. Target awal kami adalah dapat bermalam di Ranu Kumbolo yang katanya bisa ditempuh sekitar 4-5 jam.
Jejak 22 'n friends bergaya di gardu selamat datang para 'pejuang' Gunung Semeru (dok. Mega) 
Di dalam 4-5 jam itu, ada pemandangan sawah, ada pohon, ada semak, ada turunan sedikit, ada yang mendatar, ada tanjakan yang banyak. Tapi tenang, tanjakan hingga ke Ranu Kumbolo masih terbilang landai tapi jauuuh sampai-sampai kaki gue keceblos di lubang (hubungannya apa? -,-a). Perjalanan dari pukul 16.00 itu mulai gelap saat Maghrib dan mulai terasa dingin. Lo bakal mendengar deru angin yang berkejaran di sela-sela pohon. Beeer beeer beeeeeer…
Di saat kaki sudah ingin diistirahatkan dan ingin banget sudah bisa tidur di dalam tenda, jalan menuju Ranu Kumbolo pake macet bro… Apakah Si Komo lewat? Gue nggak tahu! Yang gue mau tahu adalah Jabodetabek harus bebas macet (-,-a). Akhirnya, kami sampai di Ranu Kumbolo di malam hari (pukul 21.00) Ooooh… Ranu Kumbolo… Oooh indahnya… belum keliatan…
Adegan Jack and Rose harus ada di episode ini karena Jejak 22 ‘n friends terbagi menjadi dua tim dan saling mencari satu dengan lainnya. “Jack…” “Rose…” Oooh… But in this scene, there’s no so sweet scene like Jake and Rose said something sweet. Yang ada “Aduh, kemana, sih? Dari tadi udah diteriakin nggak kedengeran, ya?” Dery berkata sambil manyun-manyun. Capeeek euy… Yap, langsung bangun tenda, makan, terus tidur, nggak lupa pake menggigil. Jujur aja sih, gue nggak bisa tidur… T.T
Di dalam ketidaktiduran gue, gue mendengar nyanyian, bro! Cewek! Tapi ini nggak mistis, kok. Wong yang nyanyi pendaki cewek yang kayaknya nggak kesampean jadi penyanyi. Kasihan. Suaranya bisa terdengar di seluruh penjuru Ranu Kumbolo. TOA euy…
Hingga… Seorang pendaki menyerukan Adzan Subuh. Allahu Akbar! Syahdunya dingin di Ranu Kumbolo menemani… Sholat, bersih-bersih diri, sarapan, captured moments, dan sebagainya hingga pukul 08.00 dan kami harus melanjutkan perjalanan ke Kalimati. 


Lagi bergaya di Ranu Kumbolo (dok. Mega)

Oh... Ranu Kumbolo membuat gue berpikir "Kapan ya gue bisa dayung sampan di sana?" *eeeh salah... Yang pasti, kagum gue sama Ranu Kumbolo dan nggak boleh ada yang merusak keindahan ini!  


Ranu Kumbolo (dok. Mega)
RANU KUMBOLO… Indah banget! Sebuah karya Tuhan yang Maha Penyayang. Gimana, nggak? Di saat lo kelelahan, Tuhan kasih danau yang gede banget yang airnya bisa menghapus kekeringan di kerongkongan lo. Cold and Cool… Ditambah pemandangan danau komplit dengan matahari yang menyapa di pagi hari. Thanks, God.
RANU KUMBOLO… Ranu memiliki arti danau, sedangkan Kumbolo berarti tempat berkumpul, sehingga makna dari Ranukumbolo adalah danau tempat orang berkumpul. Di sini, dari balita sampai orang tua berkumpul. Di sini, dari yang niat emang ke Mahameru sampai yang cuma rekreasi alam berkumpul. Di sini… Di RANU KUMBOLO… KUMPUL-KUMPUL BROOO!
RANU KUMBOLO… Bisakah menjadi tempat berkumpul lagi bagi kami Jejak22 ‘n friends... di suatu saat nanti… di suatu hari nanti… masih dengan keindahanmu *wish


Baca juga: 
Semeru on my mind: Tanjakan Cinta