Berdasarkan
Wikipedia bahasa Indonesia, RANU PANI adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, di
kaki Gunung Semeru. Luasnya 4 hektar. Ranu Pani
adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ranu Pani adalah salah satu titik berangkat
untuk mendaki Gunung Semeru.
RANU KUMBOLO adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letaknya di Pegunungan
Tengger, di kaki Gunung Semeru. Luasnya 15 hektar. Ranu Kumbolo adalah bagian
dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Di Ranu Kumbolo terdapat tempat perkemahan.
Tempat ini adalah salah satu titik berangkat untuk mendaki Gunung Semeru.
Itu kata Si Wiki, lalu inilah RANU PANI DAN
RANU KUMBOLO kata Mega. Hehehe... Check this out!
Perjalanan Jejak 22 ‘n friends untuk mendaki
Gunung Semeru diawali dengan menginjakan kaki di Ranu Pani, eh salah, deh.
Ralat: Perjalanan Jejak 22 ‘n friends untuk mendaki Gunung Semeru diawali
dengan menginjakan kaki di area pinggir
Ranu Pani. Dan inilah potret Ranu Pani dari pinggir Ranu Pani sekitar pukul 14.00 WB.
Selanjutnya, masih di pinggir Ranu Pani, kami harus melakukan kewajiban sebelum mendaki, yaitu registrasi. Dapat urutan keseratusan, nggak bikin kami mati gaya karena kami emang banyak gaya. Hahaha…
Ranu Pani (dok. Mega) |
Selanjutnya, masih di pinggir Ranu Pani, kami harus melakukan kewajiban sebelum mendaki, yaitu registrasi. Dapat urutan keseratusan, nggak bikin kami mati gaya karena kami emang banyak gaya. Hahaha…
Lagi menunggu, pasang gaya dulu! (dok. Mega) |
Setelah makan bakso, tetap gaya! (dok. Mega) |
Setelah sholat, masih gaya! (dok. Mega) |
Jejak 22!!! Gaya teruuus... (dok. Mega) |
Maka dari itu, gue namakan RANU PANI
menjadi RANU FUNNY… Ya, pokoknya bisalah have fun di sini walau lo harus nunggu
buat registrasi. Hahaha… *joget-joget India.
Setelah menunggu hingga Ashar, kami memulai
perjalanan mendaki Gunung Semeru. Doa di Ranu Pani ini mengawali kaki kami
melangkah ke aspal, tanah, rumput, pasir, genangan air, batu, serasah Gunung
Semeru. Target awal kami adalah dapat bermalam di Ranu Kumbolo yang katanya
bisa ditempuh sekitar 4-5 jam.
Jejak 22 'n friends bergaya di gardu selamat datang para 'pejuang' Gunung Semeru (dok. Mega) |
Di dalam 4-5 jam itu, ada pemandangan sawah,
ada pohon, ada semak, ada turunan sedikit, ada yang mendatar, ada tanjakan yang
banyak. Tapi tenang, tanjakan hingga ke Ranu Kumbolo masih terbilang landai
tapi jauuuh sampai-sampai kaki gue keceblos di lubang (hubungannya apa? -,-a).
Perjalanan dari pukul 16.00 itu mulai gelap saat Maghrib dan mulai terasa
dingin. Lo bakal mendengar deru angin yang berkejaran di sela-sela pohon. Beeer
beeer beeeeeer…
Di saat kaki sudah ingin diistirahatkan dan
ingin banget sudah bisa tidur di dalam tenda, jalan menuju Ranu Kumbolo pake macet
bro… Apakah Si Komo lewat? Gue nggak tahu! Yang gue mau tahu adalah Jabodetabek
harus bebas macet (-,-a). Akhirnya, kami sampai di Ranu Kumbolo di malam hari
(pukul 21.00) Ooooh… Ranu Kumbolo… Oooh indahnya… belum keliatan…
Adegan Jack and Rose harus ada di episode ini
karena Jejak 22 ‘n friends terbagi menjadi dua tim dan saling mencari satu
dengan lainnya. “Jack…” “Rose…” Oooh… But in this scene, there’s no so sweet
scene like Jake and Rose said something sweet. Yang ada “Aduh, kemana, sih?
Dari tadi udah diteriakin nggak kedengeran, ya?” Dery berkata sambil
manyun-manyun. Capeeek euy… Yap, langsung bangun tenda, makan, terus tidur,
nggak lupa pake menggigil. Jujur aja sih, gue nggak bisa tidur… T.T
Di dalam ketidaktiduran gue, gue mendengar
nyanyian, bro! Cewek! Tapi ini nggak mistis, kok. Wong yang nyanyi pendaki cewek
yang kayaknya nggak kesampean jadi penyanyi. Kasihan. Suaranya bisa terdengar
di seluruh penjuru Ranu Kumbolo. TOA euy…
Hingga… Seorang pendaki menyerukan Adzan
Subuh. Allahu Akbar! Syahdunya dingin di Ranu Kumbolo menemani… Sholat,
bersih-bersih diri, sarapan, captured moments, dan sebagainya hingga pukul
08.00 dan kami harus melanjutkan perjalanan ke Kalimati.
Oh... Ranu Kumbolo membuat gue berpikir "Kapan ya gue bisa dayung sampan di sana?" *eeeh salah... Yang pasti, kagum gue sama Ranu Kumbolo dan nggak boleh ada yang merusak keindahan ini!
Lagi bergaya di Ranu Kumbolo (dok. Mega) |
Oh... Ranu Kumbolo membuat gue berpikir "Kapan ya gue bisa dayung sampan di sana?" *eeeh salah... Yang pasti, kagum gue sama Ranu Kumbolo dan nggak boleh ada yang merusak keindahan ini!
Ranu Kumbolo (dok. Mega) |
RANU KUMBOLO… Indah banget! Sebuah karya Tuhan
yang Maha Penyayang. Gimana, nggak? Di saat lo kelelahan, Tuhan kasih danau
yang gede banget yang airnya bisa menghapus kekeringan di kerongkongan lo. Cold and Cool… Ditambah pemandangan danau
komplit dengan matahari yang menyapa di pagi hari. Thanks, God.
RANU KUMBOLO… Ranu memiliki arti danau,
sedangkan Kumbolo berarti tempat berkumpul, sehingga makna dari Ranukumbolo
adalah danau tempat orang berkumpul. Di sini, dari balita sampai orang tua
berkumpul. Di sini, dari yang niat emang ke Mahameru sampai yang cuma rekreasi
alam berkumpul. Di sini… Di RANU KUMBOLO… KUMPUL-KUMPUL BROOO!
RANU KUMBOLO… Bisakah menjadi tempat
berkumpul lagi bagi kami Jejak22 ‘n friends... di suatu saat nanti… di suatu
hari nanti… masih dengan keindahanmu *wish
Baca juga:
Semeru on my mind: Tanjakan Cinta
Baca juga:
Semeru on my mind: Tanjakan Cinta